SEJARAH
ADOLF
HITLER & HOLOCAUST
Mungkin
sebagian orang sudah tau apa itu peristiwa holocaust atau sebagian orang juga tau
cuman tidak tau nama peristiwanya?, kali ini kita akan membahas sejarah tragedi
holocaust pada masa perang Dunia II. Hollocaust adalah sebuah peristiwa dimana semua
orang yahudi dibunuh dan dibakar pada masa kekuasaan nazi jerman di eropa, Nazi
jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler terkenal dengan kebenciannya dengan
bangsa jews (yahudi), Hitler dan bala tentaranya ingin membersihkan seluruh ras
yahudi yang ada di daratan eropa, bagi orang yahudi sendiri mereka biasa
menyebut holocaust dengan nama “shoah” yang berarti bencana. Mungkin sebagain
orang sering melihat foto adolf hitler dengan Quotes seperti ini “Saya
bisa memusnahkan semua orang yahudi di dunia ini tapi saya meninggalkan
beberapa dari mereka hidup, sehingga anda akan tahu kenapa saya membunuh
mereka” yah itulah foto
Adolf Hitler dengan Quotes-nya yang sering kita lihat ketika Gaza di serang
oleh Israel ternyata Quotes yang ada di foto tersebut adalah peristiwa
holocaust pada masa kekuasaan Adolf Hitler, tapi pertanyaanya apakah benar
adanya trgedi holocaust itu? Apakah benar Hitler telah membunuh 6 juta orang
yahudi seperti yang di beritakan selema ini? Atau ada udang dibalik batu dalam
peristiwa Holocaust tersebut? Mari kita melihat fakta-faktanya!
Cerita
Singkat
Jika
kita membahas peristiwa holocaust tentuntnya aktor yang satu ini lansung ada
dibenak pikiran kita, yap benar dia adalah seorang Adolf Hitler. Kenapa seorang
Adolf Hitler sangat membenci bangsa Jews?, ini bermula ketika perang dunia 1
(satu) pada tahun 1919 dimana Seorang Hitler muda menjadi seorang tentara yang
berpangkat kopral berperang melawan sekutu dinyatakan menyerah terhadap sekutu,
padahal pada saat itu jerman belum lagi mengalami kekalahan dan masih menduduki
wilayah sekutu, pernjanjian versailles terbentuk yang menandakan berakhirnya PD
I , anehnya ketika pernjanjian versailles dibuat jerman tidak ikut turut serta
dalam pembutan perjanjian tersebut, jerman pun mengalami kerugian yang sangat
besar atas perjanjian tersebut dimana jerman harus membayar dan memperbaiki
negara yang menjadi korban lawan perangnya dan jerman juga harus rela sebagian
wilayahnya di bagi-bagikan terhadap sekutu yang memenangkan peperangan. Ketika
itu Hitler mulai curiga terhadap orang dalam terutama kepada bangsa yahudi,
Hitler meyakini ada penghiatan pada saat perang dunia pertama sehingga jerman
mengalami kekalahan. Kecurigaan Hitler makin bertambah terhadap bangsa yahudi
karena selain dia sering melihat para komandan jerman pada saat PD 1 sering
memakai pernak-pernik yahudi yang menandakan bahwa ia adalah bangsa yahudi (di
film rise of evil) di tambah lagi setelah PD 1 usai jerman megalami krisis
ekonomi tetapi bangsa yahudi yang ada di jerman malah bergelimang harta serta
berkembang pesatnya ideologi marxisme (Komunis) yang diketahui bahwa seorang
karl maxs pencetus ideologi komunis adalah seorang yahudi. Hitler meyakini
bahwa dalang dibalik kekalahan jerman pada PD 1 adalah bangsa yahudi dan Hitler
juga memiliki keyakinan bahwa ras asli jerman (arya) adalah ras tertinggi dan
tidak boleh dikalahkan oleh ras pendatang (yahudi) maupun ras lainya yang ada
didunia. Nah singkat cerita pada tahun 1919 setelah usai PD I, Hitler terjun
kedunia politik dan masuk ke-partai politik buruh jerman dan berganti nama
menjadi partai buruh nasional sosialist yang biasa disingkat dengan nama “NAZI”
pada tahun 1921 Hitler menjadi pemimpin baru dari partai nazi tersebut dan pada
tahun 1938 partai nazi menguasai pemerintahan dan pada tanggal 1 september 1939
jerman mulai invansi militer ke polandia dan kemudian sekutu polandia yaitu inggris
dan perancis menyatakan perang terhadap jerman dan pecahlah perang dunia ke-2. Disinilah
peristiwa holocaust terjadi, menurut sejarah ada sebuah kamp di Polandia yang
diyakini adalah kamp konsentrasi buat para tahanan orang yahudi, menurut cerita
yang beredar selama ini di dalam kamp konsenterasi tersebut ada sebuah rungan
khusus yang dilengkapi dengan pipa-pia untuk aliran gas konon katanya ruangan
tersebut dibuat untuk para tahanan yahudi yang ada di kamp konsentrasi mereka dikumpulkan
di ruangan tersebut, lalu kemudian di alirkan gas beracun oleh tentara nazi
jerman dan setelah mati, mayat mereka lalu di bakar, kisah ini juga banyak di
angkat diberbagai film layar lebar salah satunya “The boy in the striped pajamas”.
Holocaust hanyalah propaganda bangsa
yahudi?
Namun
cerita yang selama ini beredar hanyalah propaganda bangsa yahudi belaka dimana
israel mengklaim 6 juta orang yahudi telah dibantai pada masa perang dunia 2
oleh tentara nazi jerman, tetapi sampai saat ini belum ada bukti otentik atas
pembantaian massal tersebut. Presiden iran Mahmud Ahmadinejad yang kala itu berbicara pada sidang majelis Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) 2009 yang lalu, mengakatakan “Mereka (kekuatan barat) melontarkan mitos
tentang holocaust. Mereka berbohong lalu mendukung yahudi”. Bukan cuman Ahmadinejad hal senada juga pernah
dilontarkan oleh presiden Venuzuela Hugo Chaves yang meyakini bahwa angka
kematian (bangsa yahudi) yang di kalaim israel hanyalah bentuk propaganda untuk
mencari simpati dunia agar melupakan kekejaman dan pernjajahan Israel di
negara-negara Islam di Timur Tengah, khususnya Palestina. Hal ini juga strategi Israel agar dunia merasa berhutang kepada bangsa yahudi. Terbukti bahwa israel
sebagai negara penerima bantuan keuangan dan teknologi paling banyak dari
raksasa ekonomi dunia.
Penyelidikan Berujung Penjara
Para penantang Holocaust biasanya disebut sebagai
‘revisionis.’ Mereka aktif melakukan penyelidikan kebenaran peristiwa
Holocaust, meskipun telah ada ancaman dari 10 negara Eropa bagi siapa saja yang
telah meragukan kebenarannya. Mereka akan dituduh sebagai antisemit dan akan
ditangkap di sejumlah negara seperti Polandia, Prancis, Swiss, Belgia, Austria
dan Jerman sendiri. Presiden Palestian terpilih, Dr. Mahmoud Abbas, dalam
deklerasinya meragukan kebenaran kamar gas yang dilakukan untuk membunuh
0rang-orang Yahudi. Ia mengatakan bahwa angka korban Yahudi yang terbunuh
adalah satu juta orang, bukan 6 juta. tak hanya itu, dari kalangan ilmuan Barat
sendiri ada beberapa yang menyangkal kebenaran Holocaust, seperti Roger Garaudy
(pengarang asal Prancis) dan Profesor Robert Maurisson (ilmuan asal Inggris),
Ernst Zundel (tokok revisionis asal Jerman) dan David Irving (Ahli sejarah asal
Inggris). Ironisnya semuahnya dinyatakan bersalah dan dijebloskan ke dalam
penjara. Contohnya saja pada tanggal 15-Februari-2007 Ernst Zundel yang menimpa
dirinya dipenjara 5 tahun. Herbert Schaller, pengacara yang mewakilinya
mengatakan bahwa semuah bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan
pengakuan korban-korbannya, bukan atas fakta-fakta yang jelas. Kemudian pada
tahun 1964, Paul Rassinier, korban Holocaust yang selamat menerbitkan buku
memoar berjudul The Drama Of Europa Jews yang mempertanyakan apa yang diyakini
Holocaust selama ini. Ia mengklaim dalam bukunya bahwa tidak ada kamar
gas, dan jumlah korban tidak sebesar itu.
Sementara itu, tentang tragedi Auschwitz, Robert
Faurison, seorang Profesor literatur dari University Of Lyons bahwa penyakit
tipuslah yang membunuh para tawanan, bukannya karena kamar gas. Pernyataan
Robert diperkuat dengan penyilidikan teknis seorang ahli kontruksi dan
instalasi alat eksekusi di Amerika Serikat, Fred Leucter. Fred pergi ke
Aischwitz untuk melakukan penyelidikan dan mengetes tempat itu. Kesimpulan dari
hasil penelitian tersebut bahwa kamar gas di Auschwitz memang ada, tapi
tidak mungkin digunakan untuk membunuh orang. Disisi lain para revisionis
mengklaim kamar gas itu berisi zat zyklon-B untuk pengasapan pakaian agar
bakteri-bakteri dipakaian mati. Jadi tidak mungkin digunakan untuk mengesekusi
manusia.
Keraguan revisionis bersumber dari tidak adanya
dokumen Jerman yang berisi tentang rencana pemusnahan massal orang Yahudi di
Eropa, seperti dokumen tentang perintah, rencana, anggaran, dan rancangan
senjata untuk pemusnahan Yahudi. Bahkan, Seorang Winston Churhill, yang menulis
enam jilid, karya monumentalnya, The Second World War, tidak sekalipun
menyinggung adanya program Nazi, untuk membantai orang-orang Yahudi. Demikian
pula jendral Eisenhower yang dalam tulisannya Crusade in Europe, juga tidak ada
yang menyinggung mengenai kamar-kamar gas. Fakta yang ada hanyalah
ucapan-ucapan petinggi Nazi yang menggembar kebenciannya terhadap Yahudi. Jadi
sungguh aneh, tidak ada jejak catatan yang tertinggal yang dapat membuktikan
kebenaran adanya pemusnahan massal orang-orang Yahudi oleh Hitler dan
tentaranya. Jika memang benar ada angka korban genosida sebombastis itu
(enam juta), akan mendapat kecaman yang terdata dari Paus, Organisasi
Palang Merah, atau pemimpin-pemimpin dunia saat itu. Lantas untuk apa bangsa
yahudi mempropagandakan peristiwa holocaust? Tidak lain dan tidak bukan adalah
sesuai dengan cita-cita kaum yahudi yang tertera di Protocol of zionis yang
ingin menguasai dunia. Demi mencapai cita-cita tersebut mereka membutuhkan
sebuah negara dengan pemerintahan dengan cara menyebarkan cerita Mitos
“HOLOCAUST” yang akhirnya berbuah manis bagi mereka (kaum yahudi) memdapatkan
sebuah negara yang diberikan oleh PBB pada tahun 1947 yang menyatakan bahwa
palestina terbagi menjadi 2 (dua) negara yaitu satu negara yahudi dan satu lagi
negara arab dan pada tanggal 14 mei 1948 tepat 3 tahun setelah perang dunia
ke-2 berakhir mereka memproklamasikan kemerdekaan negara mereka yang sekarang
bernama ISRAEL.
DAFTAR
PUSTAKA
www.googleimage.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar