Selasa, 12 Mei 2015

Adolf Hitler & Holocaust



SEJARAH
ADOLF HITLER & HOLOCAUST











Mungkin sebagian orang sudah tau apa itu peristiwa holocaust atau sebagian orang juga tau cuman tidak tau nama peristiwanya?, kali ini kita akan membahas sejarah tragedi holocaust pada masa perang Dunia II. Hollocaust adalah sebuah peristiwa dimana semua orang yahudi dibunuh dan dibakar pada masa kekuasaan nazi jerman di eropa, Nazi jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler terkenal dengan kebenciannya dengan bangsa jews (yahudi), Hitler dan bala tentaranya ingin membersihkan seluruh ras yahudi yang ada di daratan eropa, bagi orang yahudi sendiri mereka biasa menyebut holocaust dengan nama “shoah” yang berarti bencana. Mungkin sebagain orang sering melihat foto adolf hitler dengan Quotes seperti ini “Saya bisa memusnahkan semua orang yahudi di dunia ini tapi saya meninggalkan beberapa dari mereka hidup, sehingga anda akan tahu kenapa saya membunuh mereka” yah itulah foto Adolf Hitler dengan Quotes-nya yang sering kita lihat ketika Gaza di serang oleh Israel ternyata Quotes yang ada di foto tersebut adalah peristiwa holocaust pada masa kekuasaan Adolf Hitler, tapi pertanyaanya apakah benar adanya trgedi holocaust itu? Apakah benar Hitler telah membunuh 6 juta orang yahudi seperti yang di beritakan selema ini? Atau ada udang dibalik batu dalam peristiwa Holocaust tersebut? Mari kita melihat fakta-faktanya!

 Cerita Singkat
Jika kita membahas peristiwa holocaust tentuntnya aktor yang satu ini lansung ada dibenak pikiran kita, yap benar dia adalah seorang Adolf Hitler. Kenapa seorang Adolf Hitler sangat membenci bangsa Jews?, ini bermula ketika perang dunia 1 (satu) pada tahun 1919 dimana Seorang Hitler muda menjadi seorang tentara yang berpangkat kopral berperang melawan sekutu dinyatakan menyerah terhadap sekutu, padahal pada saat itu jerman belum lagi mengalami kekalahan dan masih menduduki wilayah sekutu, pernjanjian versailles terbentuk yang menandakan berakhirnya PD I , anehnya ketika pernjanjian versailles dibuat jerman tidak ikut turut serta dalam pembutan perjanjian tersebut, jerman pun mengalami kerugian yang sangat besar atas perjanjian tersebut dimana jerman harus membayar dan memperbaiki negara yang menjadi korban lawan perangnya dan jerman juga harus rela sebagian wilayahnya di bagi-bagikan terhadap sekutu yang memenangkan peperangan. Ketika itu Hitler mulai curiga terhadap orang dalam terutama kepada bangsa yahudi, Hitler meyakini ada penghiatan pada saat perang dunia pertama sehingga jerman mengalami kekalahan. Kecurigaan Hitler makin bertambah terhadap bangsa yahudi karena selain dia sering melihat para komandan jerman pada saat PD 1 sering memakai pernak-pernik yahudi yang menandakan bahwa ia adalah bangsa yahudi (di film rise of evil) di tambah lagi setelah PD 1 usai jerman megalami krisis ekonomi tetapi bangsa yahudi yang ada di jerman malah bergelimang harta serta berkembang pesatnya ideologi marxisme (Komunis) yang diketahui bahwa seorang karl maxs pencetus ideologi komunis adalah seorang yahudi. Hitler meyakini bahwa dalang dibalik kekalahan jerman pada PD 1 adalah bangsa yahudi dan Hitler juga memiliki keyakinan bahwa ras asli jerman (arya) adalah ras tertinggi dan tidak boleh dikalahkan oleh ras pendatang (yahudi) maupun ras lainya yang ada didunia. Nah singkat cerita pada tahun 1919 setelah usai PD I, Hitler terjun kedunia politik dan masuk ke-partai politik buruh jerman dan berganti nama menjadi partai buruh nasional sosialist yang biasa disingkat dengan nama “NAZI” pada tahun 1921 Hitler menjadi pemimpin baru dari partai nazi tersebut dan pada tahun 1938 partai nazi menguasai pemerintahan dan pada tanggal 1 september 1939 jerman mulai invansi militer ke polandia dan kemudian sekutu polandia yaitu inggris dan perancis menyatakan perang terhadap jerman dan pecahlah perang dunia ke-2. Disinilah peristiwa holocaust terjadi, menurut sejarah ada sebuah kamp di Polandia yang diyakini adalah kamp konsentrasi buat para tahanan orang yahudi, menurut cerita yang beredar selama ini di dalam kamp konsenterasi tersebut ada sebuah rungan khusus yang dilengkapi dengan pipa-pia untuk aliran gas konon katanya ruangan tersebut dibuat untuk para tahanan yahudi yang ada di kamp konsentrasi mereka dikumpulkan di ruangan tersebut, lalu kemudian di alirkan gas beracun oleh tentara nazi jerman dan setelah mati, mayat mereka lalu di bakar, kisah ini juga banyak di angkat diberbagai film layar lebar salah satunya “The boy in the striped pajamas”.   
            
  




 
Holocaust hanyalah propaganda bangsa yahudi?


Namun cerita yang selama ini beredar hanyalah propaganda bangsa yahudi belaka dimana israel mengklaim 6 juta orang yahudi telah dibantai pada masa perang dunia 2 oleh tentara nazi jerman, tetapi sampai saat ini belum ada bukti otentik atas pembantaian massal tersebut. Presiden iran Mahmud Ahmadinejad yang kala itu  berbicara pada sidang majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2009 yang lalu, mengakatakan “Mereka (kekuatan barat) melontarkan mitos tentang holocaust. Mereka berbohong lalu mendukung yahudi”. Bukan  cuman Ahmadinejad hal senada juga pernah dilontarkan oleh presiden Venuzuela Hugo Chaves yang meyakini bahwa angka kematian (bangsa yahudi) yang di kalaim israel hanyalah bentuk propaganda untuk mencari simpati dunia agar melupakan kekejaman dan pernjajahan Israel di negara-negara Islam di Timur Tengah, khususnya Palestina. Hal ini juga strategi Israel agar dunia merasa berhutang kepada bangsa yahudi. Terbukti bahwa israel sebagai negara penerima bantuan keuangan dan teknologi paling banyak dari raksasa ekonomi dunia.



Penyelidikan Berujung Penjara
Para penantang Holocaust biasanya disebut sebagai ‘revisionis.’ Mereka aktif melakukan penyelidikan kebenaran peristiwa Holocaust, meskipun telah ada ancaman dari 10 negara Eropa bagi siapa saja yang telah meragukan kebenarannya. Mereka akan dituduh sebagai antisemit dan akan ditangkap di sejumlah negara seperti Polandia, Prancis, Swiss, Belgia, Austria dan Jerman sendiri. Presiden Palestian terpilih, Dr. Mahmoud Abbas, dalam deklerasinya meragukan kebenaran kamar gas yang dilakukan untuk membunuh 0rang-orang Yahudi. Ia mengatakan bahwa angka korban Yahudi yang terbunuh adalah satu juta orang, bukan 6 juta. tak hanya itu, dari kalangan ilmuan Barat sendiri ada beberapa yang menyangkal kebenaran Holocaust, seperti Roger Garaudy (pengarang asal Prancis) dan Profesor Robert Maurisson (ilmuan asal Inggris), Ernst Zundel (tokok revisionis asal Jerman) dan David Irving (Ahli sejarah asal Inggris). Ironisnya semuahnya dinyatakan bersalah dan dijebloskan ke dalam penjara. Contohnya saja pada tanggal 15-Februari-2007 Ernst Zundel yang menimpa dirinya dipenjara 5 tahun. Herbert Schaller, pengacara yang mewakilinya mengatakan bahwa semuah bukti tentang adanya Holocaust hanya berdasarkan pengakuan korban-korbannya, bukan atas fakta-fakta yang jelas. Kemudian pada tahun 1964, Paul Rassinier, korban Holocaust yang selamat menerbitkan buku memoar berjudul The Drama Of Europa Jews yang mempertanyakan apa yang diyakini Holocaust selama  ini. Ia mengklaim dalam bukunya bahwa tidak ada kamar gas, dan jumlah korban tidak sebesar itu.
Sementara itu, tentang tragedi Auschwitz, Robert Faurison, seorang Profesor literatur dari University Of Lyons bahwa penyakit tipuslah yang membunuh para tawanan, bukannya karena kamar gas. Pernyataan Robert diperkuat dengan penyilidikan teknis seorang ahli kontruksi dan instalasi alat eksekusi di Amerika Serikat, Fred Leucter. Fred pergi ke Aischwitz untuk melakukan penyelidikan dan mengetes tempat itu. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut  bahwa kamar gas di Auschwitz memang ada, tapi tidak mungkin digunakan untuk membunuh orang. Disisi lain para revisionis mengklaim kamar gas itu berisi zat zyklon-B untuk pengasapan pakaian agar bakteri-bakteri dipakaian mati. Jadi tidak mungkin digunakan untuk mengesekusi manusia.
Keraguan revisionis bersumber dari tidak adanya dokumen Jerman yang berisi tentang rencana pemusnahan massal orang Yahudi di Eropa, seperti dokumen tentang perintah, rencana, anggaran, dan rancangan senjata untuk pemusnahan Yahudi. Bahkan, Seorang Winston Churhill, yang menulis enam jilid, karya monumentalnya, The Second World War, tidak sekalipun menyinggung adanya program Nazi, untuk membantai orang-orang Yahudi. Demikian pula jendral Eisenhower yang dalam tulisannya Crusade in Europe, juga tidak ada yang menyinggung mengenai kamar-kamar gas. Fakta yang ada hanyalah ucapan-ucapan petinggi Nazi yang menggembar kebenciannya terhadap Yahudi. Jadi sungguh aneh, tidak ada jejak catatan yang tertinggal yang dapat membuktikan kebenaran adanya pemusnahan massal orang-orang Yahudi oleh Hitler dan tentaranya. Jika memang benar ada angka korban genosida sebombastis itu  (enam juta), akan mendapat kecaman yang terdata dari Paus, Organisasi Palang Merah, atau pemimpin-pemimpin dunia saat itu. Lantas untuk apa bangsa yahudi mempropagandakan peristiwa holocaust? Tidak lain dan tidak bukan adalah sesuai dengan cita-cita kaum yahudi yang tertera di Protocol of zionis yang ingin menguasai dunia. Demi mencapai cita-cita tersebut mereka membutuhkan sebuah negara dengan pemerintahan dengan cara menyebarkan cerita Mitos “HOLOCAUST” yang akhirnya berbuah manis bagi mereka (kaum yahudi) memdapatkan sebuah negara yang diberikan oleh PBB pada tahun 1947 yang menyatakan bahwa palestina terbagi menjadi 2 (dua) negara yaitu satu negara yahudi dan satu lagi negara arab dan pada tanggal 14 mei 1948 tepat 3 tahun setelah perang dunia ke-2 berakhir mereka memproklamasikan kemerdekaan negara mereka yang sekarang bernama ISRAEL.



DAFTAR PUSTAKA
www.googleimage.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar